Go Digital or Die
Tahun 2005 ketika masih kerja di Nielsen, gw sering bilang ke clients media owners to go digital, waktu itu gw bilang Go Digital or Die. 10 tahun kemudian media Cetak berguguran dan sekarang banyak yg gagap di ranah Digital. Koran Kompas fisik makin kurus alias tipis, yg lain ya gitu deh. Sekarang waktunya for Your Brands to Go Digital or DIE. 5 tahun atau 10 tahun dari sekarang anak kita yg 10 thn umurnya jadi 15 thn dan 20 thn, they aware and engage Your BRANDS by Digital not Free to air TV. How to start? Knowledge, Landscape and Changing Consumer first alias Digital Media Understanding.
Saat ini semua media sudah Go Digital, tetapi banyak brand Media yang awalnya adalah besar di fisik koran tak mampu berbuat banyak di ranah Digital. Mungkin Brand Perception orang yang sudah tercipta bahwa Kompas yang surat kabar kertas, ketika di-onlinekan ya Target Audiencenya sebenarnya cuma pembaca korannya yang beralih ke Digital. Tidak menambah pembaca baru dari Kompas.com atau dari e-paperya. Ingat ketikan Brand Association sudah melekat, anak-anak muda akan bilang hah Kompas itu koran nya Bapak gw. Gw mah beda gw bacanya ya KapanLagi.com.
Tuh kan beda generasi beda media. Zaman digital seperti ini engagement terhadap brands juga dibangun dengan brand association yang baru, karena landscape dan consumer yang berbeda. Ketika internet belum merajalela seperti sekarang, para media oweners dan brands owners masih santai-santai saja. Lihat nanti lah..dan ketika booom di dunia internet, mereka sudah ketinggalan. Coba tanya mengapa anak-anak memakai pasta gigi, ya karena dibeliin sama Ibunya. Belum ada brand-beand besar yang mengedukasi anak-anak usia 10 tahun dengan platform digital. Engagement selama ini hanya dengan media konvensional. padahal future comsumer sedang asyik-asyiknya main Digital.
Hati-hatilah kawan...fakta menyatakan bahwa dari Rp. 300 trilyun market capitalisation Digital, setengahnya ada masin di social media. Itu lho orang-orang yang jualan fashion, baju muslim, hijab, elektronik, smartphone dll. Dan mungkin teman-teman tahu kalau mereka adalah para pedagang digital UKM yang bisa jadi belum pernah atau sudah menutup toko offlinenya dan pindah 100% di Online.
Brand-brand besar, move fast or you'll left behind seperti ketinggalannya media cetak konvensional ditinggalkan pembacanya.
3 Responses to "Go Digital or Die"
Boleh ana share ya bro
Monggo Pak De
Monggo Pak De
Post a Comment