-->

Workshop Digital Marketing

Personal Branding: Perlunya Menata Reputasi Diri


5 atau 10 tahun dari sekarang Anda ingin dikenal sebagai apa atau tokoh apa? Apakah Anda ingin jadi pengusaha Rajanya Bakso, Raja Motivator, Doktor ternama lulusan UI, Ahli Komunikasi, Ahli Tata Kelola Usaha alias pedagang, walikota yang dipilih rakyat, Bupati yang merakyat, Raja Selimut, Ratu Busana Muslim dll.

Everything can not be created over night, emangnya kayak Bandung Bondowoso yang sanggup membuat 999 candi dalam 1 malam sehingga terkenal dalam legenda sebagai orang saksi berteman jin yang ‘hanya’ sanggup membuat 999 candi dari 1000 candi yang ditargetkan.

All you can do is what we call Personal Branding Process. Ini semacam Manajemen Menata Reputasi Diri ke arah yang kita inginkan. Atau sebuah proses panjang menuju tokoh atau profesi mumpuni yang Anda tuju, persis seperti Bung Tomo yang diposisikan sebagai Pahlawan Heroik Arek-arek Suroboyo walaupun belum diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Jika saya menyebut nama Johannes Surya, maka di benak kita akan terlintas Ahli Fisika, Matematika dan Mestakung. Ketika kita sebut nama Ki Hajar Dewantoro maka kita langsung tahu dia adalah Bapak Pendidikan Indonesia, Soekarno sebagai Bapak Kemerdekaan Indonesia, Soeharto Bapak Pembangunan, Habibie Teknologi Tinggi, Rustriningsih Bupati Kebumen yang anti korupsi dan transparan, Alex Noerdin Bupati MUBA yang mengratiskan Pendidikan SD-SMA dan kesehatan, Pak Roni adalah Jenderal Penggerak Motivator Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Darwis Triady Photographer No. 1, Pak Hadi Raja Selimut, Bu Yulia Ratu Salon Muslimah (MOZ5=bacanya MOZ Lima iya kan, Bu?), Pak Haji Alay, saudagar Tanah Abang dll.
Personal Branding merupakan pembangunan identitas untuk seorang personal agar terdapat perbedaan yang jelas dengan para pesaing dan proses Pengadopsian nilai, gambaran, kesadaran pengakuan, kualitas, sifat2, keuntungan dan nama untuk seorang personal.

A name with a meaning, nama yang mempunya MAKNA. Coba Anda sebutkan Nama Anda Sendiri…..ok sudah? Terus bayangkan apa MAKNA dari Nama Anda secara harfiah….sudah? terus MAKNA secara ruhiyah, apa yang sudah Anda lakukan untuk orang lain dengan tulus dan ikhlas, apa yang sudah Anda beri dalam bentuk materi, pikiran, ide bagi perbaikan masyarakat?
Oops ternyata Nama Anda MAKNAnya masih sedikit, baru sebatas bermakna bagi diri sendiri, bagi anak dan istri. Apakah Anda sudah berguna bagi keluarga besar Anda? Lebih besar lagi di lingkungan RT/RW Anda? Yang lebih besar lagi di lingkungan Desa/Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi tempat Anda tinggal? Wah kalo MAKNA nama Anda masih kecil, sepertinya belum layak tuh jadi Bupati/Walikota atau Gubernur.
Yang lebih besar lagi apa MAKNA nama Anda bagi sebuah bangsa bernama Indonesia? Atau yang paling besar adalah MAKNA nama Anda buat PERADABAN MANUSIA? Aduh gimana dong mulainya, ok ini ada 5 langkah praktis bagi Anda yang ingin membangun Nama Anda sebagai BRAND atau Merek:

1. SWOT Analysis, ini diperlukan untuk mengetahui potensi diri Anda dan peluang apa yang bisa diisi oleh potensi tersebut, juga untuk melihat kekurangan yang perlu Anda tambal sehingga dapat meningkatkan value/nilai dari Nama Anda.

2. Set A Direction, Tentukan Tujuan Ketokohan Anda, ini persis di awal tulisan ini, 5 atau 10 tahun dari sekarang Anda Ingin dikenal sebagai apa? Saya pernah berkhaya sewaktu jualan minuman kesehatan dari pelosok Jawa sampai pelosok Manila, Ho Chi Minh dan Pnom Penh di Cambodia, khayalan saya adalah: asyik kali ya kalau jadi Direktur Nielsennya Indonesia, dan khayalan liar itu jadi kenyataan ketika awal tahun 2006 saya bekerja di Nielsen Media Research.

3. Action Plan, setelah tahu apa tujuan ketokohan yang akan Anda capai, maka saatnya untuk mewujudkannya step by step. Buat Action Plan yang akan Anda lakukan tiap tahun. Dalam 52 minggu setahun, Anda harus ngapain?

4. Pay Close Attention to Details, ini remeh temeh tapi sangat sangat penting. Coba bayangkan jika Anda lupa sisir rambut, lupa bawa kartu nama, baju dan celana tidak matching, mau kasih ceramah tidak ada persiapan, kurang tidur sehingga wajah pucat ketika sedang berbicara, moody, cara berjalan limbung, pelit senyum, kaku, dll. Bubar dech tuh Strategi Personal branding yang bagus tapi pelaksanaannya amburadul.

5. More Visibility, ini dalam bahasa ghaib namanya memperbanyak PENAMPAKAN. Benar, Anda atau minimal wajah dan nama Anda harus banyak Nampak atau mejeng baik secara on air atau off air atau on line, baik penampakan wajah dan badan Anda yang asli atau kloningnya dalam bentuk foto di pinggir jalan, di internet atau pada acara-acara off-line.

Anda coba lihat bagaimana Barrack Obama, sang Senator US dari Menteng yang kan maju jadi Presiden Amerika Serikat, Jakarta Pusat mempraktekkan 5 steps di atas, ya iyalah, kan yang nulis ini kan Calon Konsultannya dia….pede aja lagi siapa tahu LOA (Law Of Attractions)
Ada 3 hal penting yang Anda harus perhatikan dalam pembentukan MAKNA dari nama Anda yaitu: KHAS, RELEVAN dan KONSISTEN.

Contohnya Pak Roni yang saya kenal selalu mengenakan pakaian casual T-Shirt dan Celana Jeans, ini khas dan harus terus Konsisten sehingga menjadi relevan bagi komunitasnya. Bob Sadino dengan celana pendeknya yang maaf yang Om, kagak nutup aurat, saya sarankan celana pendeknya dipanjangin dikit sampe batas dengkul dan dengan perkataannya yang terkenal “GOBLOK KAMU” tapi sambil tersenyum.
Selamat Membangun Reputasi Diri.

Wassalam,
anantopratikno.blogspot.com
Yang ngaku-ngaku “Konsultan Personal Branding” tapi by accident hehehe…

0 Response to "Personal Branding: Perlunya Menata Reputasi Diri"

Preview Sikit laaah

Komunikasi Politisi yang Berdampak, seperti baliho-baliho ini tapi...

  Top Funnel = Reputasi/Inspirasi/Ambil Hati 90%. Middle Funnel = How To/Edukasi/Evaluasi 60% Bottom Funnel = Closing/Konversi 20%  Increase...

Iklan Tengah Atas

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan apa ini....