Ini jadinya jika Banyak Jamaah Umrah/Haji Indonesia, Brand Name pun menjadi "Kebun Kurma FATH"
Jika anda pernah menunaikan ibadah haji atau umrah dalam 20 tahun belakang ini, maka akan banyak hal menarik yang membuat jemaah haji atau umrah asal Indonesia merasa seperti feel at home. Sejak dari dalam pesawat maskapai penerbangan pengangkut jemaah haji atau umrah baik Garuda Indonesia, Lion Air ataupun pesawat luar negeri seperi Emirates, Etihad, Singapore Airlines, Saudi Arabia Airlines dll nuansa Indonesia sudah terasa. Loh koq bisa? Iya karena beberapa pramugarinya adalah orang Melayu atau Indonesia. Apalagi Garuda dan Lion Air? hiks hiks ya iyalah. Maskud saya adalah maskapai penerbangan asing di atas.
Setelah mendarat di Jeddah baik di terminal Internasional atau terminal haji, maka antrian jemaah asal Indonesia dipastikan akan mendominasi di depan petugas imigrasi ayng lebih menikmati chatting dgn WA atau BBM memakai iphone terbaru daripada melayani men-stempel pasport. Lho kog bisa..iyalah 1 orang bisa berdiri 30 menit sampai 1 jam hanya untuk distempel pasportnya. Waktu saya bertanya kepada mereka dalam bahasa Arab, kaifa hal ya akhy? antum murrujul jadid? Eee dia malah jawab system slow. Coba deh petugas imigrasinya orang Indonesia atau orang Singapore pasti cepat.
Setelah lolos Imigrasi makan kita akan dijemput oleh Biro Haji Arab Saudi atau apa ya namanya pokoknya partner travel agent nya Indonesia yang di Arab Saudi, dimana kebanyakan sopirnya orang Mesir atau Orang Jawa Barat atau Madura!!
Terus kita akan diajak biasanya langsung ke hotel di Madinah dulu, tapi biasanya yang bekerja di hotel kebanyakan orang Pakistan atau Bangladesh atau India, tapi begitu masuk ke Masjid Nabawi akan banyak petugas cleaning service dari Indonesia, apalagi jamaah Indonesia. berjubel.
Setelah 3 atau 5 hari di Madinah biasanya akan ke Makkah untuk menunaikan ibadah umrah yang pertama, tapi jalan-jalan dulu sambil otw ke Makkah. Satu satunya ke Kebun Kurma FATH di daerah pinggiran Madinah. Dari brand name "Kebun Kurma FATH" saja kita sudah menduga pengunjung Cafe dan Toko Kurma yang dekat perkebunan Kurma ini kebanyakan adalah Orang Indonesia dan Malaysia. Bahkan yang melayani di kasir juga banyak orang Indonesia.
Memang ada jutaan orang Indonesia mengadu nasib di Arab Saudi. Rata-rata bekerja sebagai unskilled workers.
0 Response to "Ini jadinya jika Banyak Jamaah Umrah/Haji Indonesia, Brand Name pun menjadi "Kebun Kurma FATH" "
Post a Comment