Mimpi Pengusaha vs Karyawan

Entah mengapa pagi ini tiba-tiba ingin menulis tentang perbedaan mimpi
antara pengusaha vs karyawan. Maklum baru bangun tidur dan baru
selesai mimpi.

Dulu waktu sekitar 16 tahun lamanya saya jadi karyawan, mimpinya
adalah memenuhi kebutuhan pokok yaitu punya rumah, mobil, barang2
elektronik, jalan2 dll.
Karena tiap bulan dapat jatah bulanan dari majikan tempat kerja fix
maka seluruh keinginan itu mau tidak mau ya harus dicicil. Sehingga
sampai terakhir jadi karyawan tetap aja hampir 80% gaji abis buat
bayar cicilan. iya kan?

Sepertinya jarang ada karyawan yang bisa punya mimpi punya penghasilan
misalnya 500 juta atau 1 milyar rupiah per bulan. Ada yang berani?
Nah itulah bedanya dengan pengusaha, bebas aja nentuin mimpi untuk
bisa dapatkan penghasilan misalnya saya ingin berpenghasilan 100 juta
per bulan, 300 juta per bulan, 500 juta per bukan bahkan 1 miyar per
bulan. Saya sih boleh2 saja punya mimpi seperti itu, lha wong gratis
tis. Gak bayar apa2 untuk memperoleh mimpi.

Tapi kenyataannya mimpi saya diatas sebagian sudah jadi nyata. Anda
berani bermimpi seperti saya? Kalo berani saya punya 4 jalan menuju
mimpi jadi kenyataan dan sering disebut2 sama teman2 dari Komunitas
para tukang cat alias TDA (TanganDiAtas.com).
Ke 4 jalan itu adalah:
1. The Power of Positive Thinking
2. The Power of Giving alias Infaq
3. The Power of Silaturahim
4. The Power of Praying.

Kekuatan Pikiran Positif sangat diperlukan untuk kepentingan hidup kita. Hidup yang berat akan terasa ringan dengan pikiran yang positif.
Kekuatan memberi adalah kekuatan Ilahiyah yang akan terus memberi kita akan terus dirahmati.
Silaturahim yang bisa menambah rezeki dan memperpanjang umur.
Terakhir kekuatan Doa karena seluruh usaha kita lakukan maka hasilnya kita serahkan semua kepda Allah SWT.

Share this post