-->

Workshop Digital Marketing

Cerita Perjalanan: Lampung, I am Coming Home.


Setelah menempuh perjalanan 2 jam melintas jalan tol Jakarta-Merak, kami berempat tiba di pelabuhan Merak. 2 orang teman yg funky yaitu Hasan Barbar dan Wahyu
girang sekali ketika melihat laut selepas keluar tol. Sedangkan Mas Ipung yg sedang nyetir nampak biasa saja karena sudah terbiasa ke Lampung, maklumlah ini
orang Jakarta dapet jodoh orang Lampuing jadi setiap tahun menjalani ritual mudik.

Bahkan Mas Ipung yang istrinya orang Lampung, lebih tahu tempat wisata kuliner di Lampung yang nantinya kami datangi untuk memuaskan keroncongan perut dan
dahaganya tenggorokan kami. Karena waktu sudah menunjukkan jam 13 siang saya tawarkan untuk berhenti untuk lunch atau beli nasi bungkus padang untuk dimakan
di atas geladak kapal. Ternyata semua setuju makan diatas kapal.

Kesabaran kami diuji dengan menunggu kapal yang akan mengangkut kami. Sudah hampir 1 jam pada akhirnya sebuah kapal yaitu Bahuga Jaya merapat dan memuntahkan
muatan belasan truk, bus dan mobil pribadiu dari perutnya. Setelah puas, giliran kami penumpang mobil pribadi, bus dan truk ditelan bulat-bulat masuk ke
geladak kapal, baik di lantai 1 atau 2.

Si Luna, si cewek cantik nama mobil kami dapat parkir di lt 2 dan segera kami naik ke atas lt 3 yg kebetulan geladak untuk menggelar ritual pembantaian
unggas dan ikan untuk dirajam, dikunyah dan dibenamkan ke perut2 kami yang sudah mulai keroncongan.

Selesai, nasi bungkus ala Restoran Sederhana dengan porsi nasi segunung jatah kuli angkut pelabuhan melesak ke perut kami masing2 dan berhubung udara sore
itu diatas geladak kapal jam 16 tidak panas, kami ngobrol di bangku panjang sampai bosan dan ketiduran di bangku panjang tsb. Sebenarnya sih biasa hanya
penyakit kebanyakan orang Indonesia yang langsung ngantuk setelah perut kenyang.

Sekitar 1 jam tertidur aku dapati hanya Hasan Bar2 saja yang masih tiduir sedang Mas Ipung dan Wahyu tak kelihatan batang kepalanya. Oala ternyata mereka
pindah ke bagian tengah kapal yg tidak kepanasan dan tidak bau solar dari asap mesin kapal.

Segera saya kesana dan meninggalkan Hasan tidur sendirian. Tak lama kemudian kapal merapat ke pelabuhan Bakauheni dan selama proses merapat kami meyaksikan
beberapa orang sedang memancing ikan.

Waktu menunjukkan pukul 20 ketika kami sampai ke daerah Panjang, ini adalah Tanjung Prioknya Bandar Lampung dan kami segera mendaki tanjakan ke arah Pahoman
ke arah Perempatan Tugu Gajah dan tiba di ujung Jalan Kartini lurus ke arah Jl Teuku Umar dan singgah makan bakso Sony di dekat Kampus Universitas Bandar
Lampung.

Malam itu kami menginap di rumah kakak Mas Ipung di Jalan Palapa belakang kampus Univ. Bandar Lampung. Setelah mandi, jam 9 malam kami bergerak menyusuri
malam Minggu di kota Bandar Lampung, biasa melihat-lihat potensi bisnis.

Dari Jl. Teuku Umar kami melesat ke pusat kota Tanjung Karang lurus ke Kota Teluk
Betung trus muter di sekitar Kantor Gubernur, stop sebentar karena ada kemacetan welaah ternyata ada panggung musik A Mild. Nggak ada yg istimewa dari
panggung musik itu kecuali lagi-lagu yag dimainkan terasa jadul sekali untuk zaman sekarang.

Malam ini kami makan lesehan di Jl Kartini sambil ngobrol kesana kemari tentang potensi bisnis di Lampung. Jam 2 pagi kurang sedikit kami pulang ke rumah
kakaknya Mas Ipung dan bermalam di sana.

Bersambung...

0 Response to "Cerita Perjalanan: Lampung, I am Coming Home."

Preview Sikit laaah

“unstoppable 7”

7 hal yang perlu dijaga dan tidak boleh diintervensi oleh orang lain and you will be unstoppable, reaching high for your success: 1. Mindset...

Iklan Tengah Atas

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan apa ini....